TERIMA KASIH atas kunjungan ANDA

Minggu, 01 Januari 2012

Ada Gayus Tambunan di Konser Kantata Barock

IFC ( Iwan Fals facebook Community )


JAKARTA - Konser Kantata Barock yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta sarat dengan kritik sosial. Mulai dari Gayus Tambunan sampai Osama Bin Laden.

Konser Kantata Barock ini merupakan konser pertama sejak 21 tahun lalu Kantata menggelar konsernya ditempat yang sama. Masih bernafaskan sebuah kritikan sosial, Kantata yang terdiri dari Iwan Fals, Setiawan Djody dan Sawung Jabo membawa banyak pesan sosial didalam konsernya.

Konser yang dimulai dengan puisi karya alm WS. Rendra oleh Sawung Jabo ini dihadiri oleh lebih dari 30.000 orang dan dilanjutkan dengan lagu Nocturno. Pada lagu ini, ditampilkan foto-foto para Presiden Indonesia mulai dari Soekarno sampai Susilo Bambang Yudhoyono melalui mapping video latar panggung.

Konser pun berlanjut dengan dibawakannya lagu Partai Bonek, Goro-Goro dan Balada Pengangguran. Pada lagu Balada Pengangguran, penonton yang hadir cukup terhibur dengan foto seorang astronot yang bagian kepalanya diganti dengan foto Gayus Tambunan. Tidak hanya berhenti disitu, seiring dengan jalannya lagu lalu muncul sebuah mata uang ribuan dimana foto Pattimura pun diganti dengan wajah Gayus. Hal tersebut tentu saja langsung mengundang tawa penonton.

"Saudara-saudara ku, apa kabar? 21 tahun yang lalu siapa yang kesini? Kita kangen Anda semua, kini kita kembali lagi. Ini bukan hanya sebuah hiburan tapi ini merupakan sebuah hiburan yang sarat nilai sosial. Lagu ini untuk Rendra. Rendra sudah pergi raganya tapi jiwanya masih sama kita," sapa Djody, dalam konser Kantata Barock di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (30/12/2011) malam.

Lalu lagu Kemarin dan Esok langsung dibawakan oleh mereka. Iwan Fals pun membawakan lagu barunya yang berjudul Megalomania, lagu tersebut cukup pelan hingga membuat orang-orang yang mendengarkan terbuai. Disepanjang konser, semua penonton terlihat ikut bernyanyi tanpa harus dikomando. Bendera-bendera OI (Orang Indonesia) pun terlihat berkibaran dimana-dimana.

Dipertengahan konser, sebuah pidato dari Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy pun diputarkan. Pidato ini berkisah tentang perang Vietnam yang menyita ribuan korban jiwa. Kemudian video Presiden pertama RI tentang Irian Barat pun diputarkan. Kedua video yang diputarkan tersebut memiliki persamaan, yakni tentang korban-korban manusia tidak berdosa akibat dari perebutan kekuasaan. Setelah video selesai diputar, lagu Puing pun dilantunkan.

Suasana yang tadinya memanas, dibuat sedikit santai oleh Iwan Fals yang kini tampil sendirian. "Sebelum meninggal, WS Rendra bilang kita harus bikin Kantata lagi tapi namanya Kantata Samudra karena Indonesia banyak memiliki samudra. Dia berpesan kita harus jaga laut kita, karena 70 persen Indonesia isinya laut. Harusnya dengan banyak laut kan harga ikan enggak mahal-mahal. Harusnya kita makmur tapi kenapa nelayan kita miskin-miskin?," ujar Iwan dan dilanjutkan dengan lagu Ombak yang musiknya pelan.

Proses pendinginan hanya sampai disitu saja, sebab setelah lagu tersebut, penonton langsung dihibur dengan lagu-lagu yang cukup kencang temponya seperti Nyanyian Jiwa, Pangeran Brengsek, Bongkar, Nyanyian Preman dan Bento.

Pemutaran video pun kembali dilakukan, kali ini adalah pidato dari Osama Bin Laden dan beberapa kelompok Hamas. Kemudian juga ada video tentang peristiwa 9/11 di Amerika, lalu dilanjutkan dengan lagu Cinta. Pada konser tersebut tidak hanya menampilkan musik dan video mapping saja, namun juga ada penampilan dari para penari kontemporer yang memperkuat lagu.

Secara total, Kantata Barock memainkan sekitar 24 lagu. Di konser ini juga menampilkan Kotak, Once, Piyu dan Glen Fredly yang sesekali ikut mengisi beberapa lagu. Sayangnya, konser akbar yang disaksikan oleh puluhan ribu penonton ini tidak didukung dengan kualitas soundsystem yang mumpuni. Pasalnya pada beberapa lagu, suara yang dihasilkan terdengar sember dan sempat sesekali suaranya tidak terdengar. Namun penonton yang hadir sepertinya tidak mempermasalahkan hal tersebut dan mereka tetap terlihat takjub melihat sang idola.

"Terimakasih semuanya yang darimana-mana sudah kesini. Terimakasih Tuhan, hujannya kau tahan. Penuh sekali penontonnya ini indah. Tertib sekali kalian ya, sekarang sudah berubah. Nanti pulangnya juga yang tertib kita ketemu lagi sebelum pemilu," tutup Djody, diiringi lagu Kesaksian. (rik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar